Cidadap & Social Capital - Cidadap Corner
Headlines News :
Home » » Cidadap & Social Capital

Cidadap & Social Capital


Puluhan tahun lalu, Francis Fukuyama mengupas tentang apa yang disebutnya sebagai “social capital” atau modal sosial. Fukuyama mendefinisikan modal sosial sebagai norma informal yang dapat mendorong kerjasama antar anggota masyarakat. modal sosial memiliki hubungan yang erat dengan tingkat kesejahteraan suatu masyarakat, masyarakat yang tingkat kesejahteraannya lebih tinggi adalah masyarakat yang memiliki modal sosial tinggi.

Sebaliknya, dalam tatanan masyarakat yang rasa saling percayanya rendah, kemauan kerjasama masyarakat akan menjadi rendah hingga “biaya transaksi” dan “biaya kontrol” menjadi mahal dan berlapis-lapis bahkan sulit ditemukan. Efeknya adalah kehidupan anggota masyarakat yang sibuk memperjuangkan kepentingan dirinya sendiri, sementara ruang untuk saling memberi sangat sempit. Proses kreatif untuk menemukan cara-cara baru dalam menjalankan kehidupan menjadi  terhambat, karena setiap inisiatif akan disikapi dengan curiga, bahkan antipati. Sumber daya dan energi yang dimiliki masyarakat banyak dihabiskan untuk kegiatan yang tidak menghasilkan nilai tambah. Kehidupan keseluruhan menjadi sulit, boros, dan membebani masyarakat itu sendiri. Hasilnya, masyarakat menjadi sulit untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmurannya.

 Dalam kehidupan sehari-hari, modal sosial akan tampak dari suasana saling percaya antar warga masyarakat, rasa saling percaya antar warga masyarakat dan kemauan untuk bekerjasama menyebabkan ”biaya transaksi” dan ”biaya kontrol” menjadi murah. Hasilnya adalah kehidupan yang lebih efisien dan produktif. Maka, sumber daya yang ada dapat dioptimalkan untuk melakukan kegiatan yang membangun nilai tambah bagi kehidupan masyarakatnya.

Disadari atau tidak, Cidadap adalah salah satu kampung yang berada dalam era gobalisasi dan perekonomian dunia yang pro pasar bebas (free market). Hal ini membuat Cidadap sangat rentan menjadi objek eksploitasi baik yang bermuara pada para pemilik modal maupun gaya pemerintahan yang cenderung berpihak pada kepentingan pribadi atau para pemilik modal semata. Masalah ini dapat diatasi bukan dengan upaya bagaimana mengadakan non-human capital, tetapi dengan cara mengoptimalkan social capital (modal sosial) yang ada, sependapat dengan Colmen, peranan non-human capital dalam sistem dunia saat ini cenderung semakin berkurang karena alat-alat produksi seperti tanah, pabrik, alat-alat, dan mesin-mesin semakin tidak ada artinya jika tidak didominasi oleh peran human capital yakni pengetahuan, keterampilan serta kemampuan masyarakat untuk melakukan asosiasi satu sama lain.

Cidadap telah sedikit mengenali jati dirinya, bukan hanya dari sumber daya alamnya yang subur, juga banyak potensi dari eksistensi sosial lainnya yang kini sedang dioptimalkan. Meskipun masih jauh namun paling tidak hal ini dibuktikan oleh adanya kerjasama masyarakat, antara warga, pemuda potensial, dan lembaga pendidikan dalam menyelenggarakan beberapa event sosial. Baru-baru ini, sebagaimana telah diliput oleh beberapa media seperti Tribun News, dll tentang adanya kerjasama masyarakat dalam membangun jalan yang akan menghubungkan permukiman penduduk dan jalan utama dengan area pertanian Cibakung, meskipun tanpa sepeser pun bantuan dari pihak swasta atau pemerintah. serta adanya kerjasama dari pemuda potensial yang tergabung dalam satu komunitas peduli lingkungan hidup.

Komunitas atau kelompok-kelompok untuk bekerjasama dan menumbuhkan kepercayaan ini merupakan kekuatan yang besar dimiliki Cidadap untuk bekerjasama dan menumbuhkan kepercayaan pihak lain. Dari sini telah nampak modal sosial yang begitu dominan dalam tubuh Cidadap masa kini.  Jika modal sosial ini tetap dipertahankan dan dikembangkan, yakni kerjasama dan saling percaya yang didasarkan pada  nilai-nilai universal yang ada, maka tidak akan ada sikap saling curiga, saling jegal, saling menindas dan sebagainya sehingga proses kreatif untuk menemukan cara-cara baru dalam menjalankan kehidupan masyarakat akan bermunculan. Di pihak lain masyarakat yang kuat dan mempunyai modal sosial yang tinggi akan memudahkan jaringan kerjasama dengan pihak luar, namun tetap memiliki karakteristik budaya yang kuat .
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

Iklan

Corner

Featured Posts

Corner

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Cidadap Corner - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger