Khawatir Banjir dan Perusakan Karst Citatah
Lebih dari seratus warga Kp. Cikadu, RT 01/RW 14, Desa Ciburuy, Kec. Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berkerumun di sebuah proyek pembangunan kompleks perumahan, Jumat (9/9) sekitar pukul 13.00 WIB. Tak ada tindakan apa pun dari warga selain berkerumunan di jalan masuk yang sedang dibuka dengan menggunakan alat berat.
Tindakan warga yang berkerumun di sekitar lokasi proyek sempat beberapa saat menghentikan aktivitas cut and fill (pematangan lahan, red). Proyek pembangunan kompleks perumahan ini dimulai Rabu (7/9) dengan lahan yang telah dibuka seluas 5 hektare.
Salah seorang tokoh masyarakat Cikadu, Deni Alamsyah mengatakan, sampai kini tak satu pun dari warga yang mengetahui secara pasti tujuan dari pematangan lahan yang telah membabat pepohonan tersebut. Hanya saja informasi yang berkembang di tengah masyarakat pembukaan lahan itu untuk kompleks perumahan.
"Luas lahannya sekitar 5 hektare tapi tidak jelas diperuntukannya buat apa. Nama pengembangnya juga warga tidak tahu. Atas dasar itulah warga sengaja datang ke lokasi proyek untuk menanyakan kepada pengembang. Tapi sayangnya kita tidak mendapatkan jawaban dari apa yang menjadi pertanyaan warga," kata Deni.
Diakuinya, pelaksanaan pembangunan proyek yang diduga untuk kompleks perumahan tersebut tanpa pemberitahuan kepada masyarakat. Seharusnya ketika akan memulai proyek apalagi sampai mengerahkan alat berat, idealnya memberitahukan kepada warga setempat.
"Tahu-tahu alat berat pada masuk, dan langsung membuka jalan baru. Mestinya pihak pengembang memiliki tatak rama, tidak ujug-ujug membangun. Lagi pula proyek ini berdekatan dengan permukiman penduduk. Tentunya masyarakat bakal terganggu, baik dari debu atau kebisingan yang ditimbulkan dari mesin alat berat," kata Deni.
Ia pun mempertanyakan perizinan yang sudah dimiliki pengembang tersebut, termasuk menyangkut analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Pasalnya, selama ini pemukiman penduduk yang berada di bawah bukit kerap dilanda banjir terutama yang tinggal di RT 01.
"Sekarang bukit itu akan dialihfungsikan menjadi kompleks perumahan, mungkin banjir yang melanda Kampung Cikadu bisa bertambah parah. Sekarang banjirnya memang kecil, tapi apa jadinya setelah kompleks perumahan itu jadi," ujarnya.
Mengganggu karst Citatah
Forum Pemuda Peduli Karst Citatah (FP2KC) yang ikut mengamati proyek tersebut menilai jika terus dilanjutkan bisa mengganggu eksistensi kawasan karst Citatah. Daerah sekitar Ciburuy dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kawasan karst.
"Bukan hanya bersinggungan dengan alam, tapi kami pun memiliki kekhawatiran lain. yaitu menyangkut aspek kemasyarakatan. Tampaknya pengembang tidak menyosialisasikan rencana proyeknya tersebut secara merata kepada semua lapisan masyarakat. Terbukti sebagian besar warga sama sekali tidak mengetahui proyek tersebut," kata Koordinator FP2KC, Deden Syarif Hidayat. (B.104)**
Sumber: http://www.klik-galamedia.com/indexnews.php?wartakode=20110910120159&idkolom=padalarang
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !